Rabu, 07 Juni 2017

INAICTA 2015 - first day

Suasana malam di jakarta, apalagi langitnya, nggak jauh beda sama suasana shubuh di malang. Mungkin karena banyak  gedung pencakar langit yang terang-benderang jadi langit malam terlihat lebih ke arah pagi hari. Saya di jakarta sekitar 3 harian, bukan liburan, tapi ikutan kompetisi. Banyak bencana yang saya alami sebelum sampai di stasiun Gambir. Salah satunya masalah kereta, kereta kelas ekonomi tujuan Jakarta udah habis, tinggal kelas eksekutif yang harganya sama kaya sebuah sepatu adidas yang kw. Bagi mahasiswa, harga segitu juga kemahalan apalagi semua akomodasi pake dana dari fakultas, masalahnya dana dari fakultas juga ngepress banget, sampe-sampe nggak cukup buat dana makan tiga orang di Jakarta. Yang kita ajuin ke fakultas dan rektorat sekitar 18 jutaan tapi yang turun hanya 2 jutaan. Cukup nggak cukup dana segitu harus bisa dipake bertiga. Ohya saya lupa cerita, tim saya ada 3 orang yang diberangkatkan ke Jakarta yaitu saya, christy, dan panda. Masalahnya lagi, kita bertiga nggak tahu arah, walaupun christy, orang bekasi tapi katanya dia juga nggak ngerti jalanan. Terpaksalah kita kemana-mana pake GPS yang nggak fleksibel, sering diputer-puterin.

Di kereta, kita harus berhenti lama di stasiun jatinegara sekitar 2 jam atau lebih, gara-gara kereta eksekutif yang kami tumpangi nabrak mobil. Saya kira hanya kereta kelas ekonomi yang mengalami kecelakaan kaya gini, ternyata eksekutif juga. Sebenernya bukan salah di keretanya, tapi salah dari pengemudi mobilnya, dia sudah tahu kalo palang kereta akan ditutup, dan seharusnya dia memahami undang-undang kalo kendaraan selain kereta nggak boleh egois. Ah ya memang manusia punya sifat keras kepala dan egois, sampe nyawanya rela dia berikan demi urusan dunia. Tapi kami bersyukur ada momen berharga seperti ini, kami memanfaatkan waktu yang panjang dengan membuat slide presentasi. Parah emang kita nggak prepare apa-apa, semuanya sibuk sendiri waktu di malang. Saya jadi sering dapet jam terbang nge-mc setelah ikutan excellent class public speaking training di Hotel Amaris, Malang sekitar dua minggu yang lalu. Christy lagi sibuk sama aktivitas bem fakultas, sedangkan panda sibuk sama pindahan. 



Semua hal yang kita alami di hari pertama, bener-bener menyusahkan. Ngerjain assessment di kereta, ngebut tiga harian, sambil latihan presentasi juga di kereta. Kayanya kereta udah jadi rumah ketiga bagi kita setelah universitas dan kampung halaman. Setelah tiba di stasiun Gambir, kita langsung naik taksi ke FX mall, dari undangannya presentasi dilakukan di kampus binus. Awalnya kita nggak kepikiran apa-apa, yang kita pikirkan saat itu, kita bisa survive udah. Tapi bener-bener nggak nyangka, kita masuk FX mall sambil bawa-bawa koper sama peralatan presentasi kaya x-banner dan aksesorisnya. Padahal selama hidup baru pertama kali ini ke mall sambil bawa barang kaya orang mudik hahaha. Kita berlagak sok cuek aja, orang-orang sekeliling juga nggak terlalu parno. Beda banget kaya di malang, bisa dikata-katain kalo di sana. 

Setelah bingung muterin FX mall akhirnya naik juga ke lantai enam, udah ngantri registrasi rame banget. Ada ibu-ibu dari sekolah SMA, kayanya wali kelas siswa SMA yang lagi registrasi, beliau nampak kebingungan sama kita yang bawa koper sampe ke mall
"mbak-mbak ini peserta juga? baru dateng ya?" kata ibu wali kelas itu dengan ramah
"hehehe iya bu, kita dari malang baru dateng" christy langsung ngobrol sama ibu tersebut.
Saya dan panda langsung buru-buru ke toilet, ganti baju sekalian cuci muka dan sikat gigi. Karena jadwal presentasi kita jam 10.30, kita datengnya (agak) telat. Kita biarkan christy tenggelam dengan cerita bersama ibu tersebut, sambil dia ngantri registrasi. Semua ini bener-bener pengalaman langka dalam hidup saya, dimana seorang musafir harus segera survive dari keadaan. Cuci muka, ganti baju, sikat gigi di toilet kampus. Sebenernya ini nggak patut diceritain tapi jarang-jarang saya punya pengalaman kaya gini. Jadi sempet kepikiran sama para bapak-bapak supir truk yang rela numpang cuci muka di warung karena mengejar setoran. Hahaha itu yang saya pikirkan, aneh. 

Setelah melalui keribetan yang panjang, akhirnya kita sampe di depan ruang presentasi untuk para professional. Jujur saya baru tahu kalo kategori e-inclusion dan sustainability itu masuk ke ranah professional. Awalnya nggak nyangka juga bisa masuk 8 besar nominasi di kategori ini. Soalnya lawannya pada hardware semua, nah kita hanya software sendiri. Alhamdulillah waktu itu presentasi juga lancar, pertanyaan juri juga nggak jauh-jauh dari prodak kita. Tapi entah kenapa kita nggak terlalu yakin kalo kali ini kita sedang lomba, iya lomba. Kita malah nganggep kaya presentasi di depan dosen. Mungkin ini efek dari kebanyakan presentasi dengan materi sama. Jadi berasa kaya bukan lomba.

Setelah presentasi, karena di hari pertama di Jakarta, kita nggak dapet penginapan. Semuanya udah full-booked. Hanya ada satu penginapan daerah belakang WTC yang bisa melakukan check-in tapi jam 2. Akhirnya, kita terpaksa menunggu beberapa jam di FX mall sambil wira-wiri nggak jelas sampe jam 2. Yah sambil bawa barang-barang kaya orang mudik. Sempet makan siang juga di pepper lunch. Saya waktu itu mesen chicken pepper rice, sebenernya nggak pengen mesen cuma alibi aja pengen nyobain masak-masak di atas meja hahaha, bener-bener kekanakan.   


Chicken pepper rice sebelum dimasak,cara masaknya mudah kok hanya dengan diaduk secara merata kemudian berikan saus teriyaki yang terdapat di meja makan. Saus teriyaki bisa nambah rasa lebih enak loh.



Chicken pepper rice setelah dimasak, dipatok dengan harga 49.599 per porsi. Ohya hati-hati dengan hot platenya kadang masih menimbulkan percikan walau telah selesai memasak. Setelah puas di pepper lunch, kita mengintip barang-barang vintage di scoop. Sayangnya saya suka semuanya yang ada disana dan nggak kuat buat nggak beli. Tapi apa daya, karena takut akan kenistaan setelah pembelian. Saya urungkan niat untuk beli apapun walaupun aslinya ngiler maksimal hiks. Setelah bosan berkeliling, akhirnya kami langsung menuju penginapan, karena capek perjalanan dan kurangnya tidur akibat begadang sekitar 3 harian. Kami langsung tidur berjamaah begitu sampe penginapan. Walaupun sempet nonton film sebentar sih. Melepas penat yang menumpuk saat liburan. Maaf di hari pertama nggak terlalu banyak foto, akibat dari lelah yang bertubi-tubi. Semoga di hari kedua banyak berfoto ria. See ya on the next post!


send a thousand happiness,


dessy amry raykhamna





Tidak ada komentar:

Posting Komentar